Selasa, 31 Agustus 2010

Kematian sebagai awal kehidupan

Dua hari berada di Rumah Sakit membuatku merasa sadar bahwa arti kehidupan lebih dari apapun didunia ini. Disana aku merasakan bahwa setiap orang yang sakit pasti ingin sembuh dan ingin bisa berkumpul kembali dengan sanak keluarga dalam keadaan sehat dan riang. Mungkin fisikku memang kuat, namun batinku tidak sekuat fisikku. Hatiku pilu melihat nenek tua yang berhalusinasi tentang kematian. Rasanya aku dihadapkan diantara hidup dan mati untuk kesekian kalinya. Saat hari sebelumnya aku melihat seorang nenek tua yang menggigil kedinginan, tak bisa melakukan apapun hanya getaran-getaran disekujur tubuhnyalah yang bisa kurasakan. Menanyakan perawat kapan ia bisa pulang dan melunasi pembayaran terhadap Rumah Sakit tersebut. Dan pada akhirnya keesokan hari pada pukul 3 sore ia pun menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya. Sedangkan hari ini aku melihat nenek tua yang tak henti-hentinya bernyanyi langgam sunda, mengucapkan banyak terimakasih kepada perawat, satpam dan banyak orang. Ia bernyanyi tanpa lupa berulang kali ia mengucapkan kalimat Istighfar dan dua kalimat syahadat, walaupun dengan nada nyanyian nyanyian khas jawa barat. Aku berfikir, ternyata bukan hanya hidup yang memiliki suatu proses kematian juga memiliki suatu proses. Mengalami beberape kejadian, rasa sakit dan berbagai hal. Semua itu membuatku sadar, kematian bukan-lah perkara mudah. Namun harus kita ketahui semua yang ada didunia ini tidak kekal ataupun abadi. Ada pertemuan pasti ada perpisahan. Untuk apa tekut akan kematian toh suatu saat kematian itu akan menghampiri kita semua. Tapi bukan berarti kita bisa besantai-santai. Kita harus banyak beribadah dan memiliki banyak amal perbuatan salah satunya dengan berbuat kebaikan. Aku selalu meyakini, bahwa berbuat baik itu pasti akan mendapatkan balasannya baik didunia maupun diakhirat nanti. Mungkin yang bisa kulakukan saat ini hanyalah beribadah dan berbuat kebaikan, sampai nanti saatnya aku harus terbujur kaku, menghembuskan nafas terakhir dan menutup mata untuk selamanya. Namun itulah arti yang sesungguhnya dari mati. Dari sana kita akan menuju kekehidupan selanjutnya yang lebih kekal, kehidupan dimana tak ada satupun yang bisa menganggu-gugatnya. Hidup ini memang indah, tapi aku lebih yakin lagi bahwa hidup setelah kita mati akan jauh lebih indah.

Senin, 30 Agustus 2010

Pembantu Rumah Tangga

w bingung deh ama yang namanya pembantu rumah tangga yang kerja dirumah w. semuanya aneh an pada gg betah gitu. nyampe males punya pembantu. tapi kalo enggak pake pembantu nyokap kasian kerja mpe malem, bokap jugaa, udah gitu sekeluarga ada dirumahnya sore smua. welehweleh siapa juga yang mau rapiin rumah kalo udah sore en dalam keadaan lelah???
mulai dari pembantu yang pertama banget, namanya mpok dini. dia sih baik, rajin (awalnya doang). tapi lama kelamaan kesel, orangnya suka ngegosip udah gitu tukang minjem duit en barang-barang kesayangan nyokap dirumah banyak yang dia rusakin. nyokap bingung apa jangan-jangan gajinya kurang. nyampe nyokap curhat ke tetangga yang udah kayak sodara, katanya segitu mah udah lumayan banget. trus nyampe akhirnya dia mutusin untuk berhenti kerja karna gak dipenjemin duit(mungkin). setelah diselidiki ternyata dia berani minjem duit juga sama bokap, yaudah deh ikhlasin ajah daripada urusan jadi panjang. lagipula nyokap juga kasian, soalnya suaminya dikabarkan selingkuh. kasiannya.. 
lanjut ke pembantu yang kedua, pembantu yang kedua basicnya sih dulu cleaning service di sebuah mall, katanya butuh duit buat nyekolahin anaknya, rajin banget rumah nyampe kinclong kalo ada dia. tapi beberapa hari kmudian dia udah gak kerja alasannya sakit. yah nyokap gak bisa maksa-lah, sakit kan gak bisa dimainin pikir nyokap. ternyata w ngliat dia dipinggir jalan deket rumahnya lagi ngegosip. hadohhhh. suatu saat anaknya dateng, katanya nenek kakeknya sakit yang di bengkulu apa palembang gitu. nah dia harus berangankat pergi, akhirnya tuh anak minta gaji nyokapnya seminggu. laah?? nyokap bingung mau nge-gaji berapa. karena kasiaan nyokap ngasih gaji sebulan. eh pas udah seminggu kemudian gak kerja lagi gak tau alasannya kenapa. haduhhh
w bingung, perasaan rumah gak gede-gede amat. trus juga kerjaannya gak susah-susah banget. nyuci udah pake mesin cuci, masak kerjaan w kalo gak nyokap, paling cuci piring, nggosok, nyuci ama nyapu ngepel. haduhh
bingung deh. kurang baik apa nyokap. masalah makanan nyokap gak perhitungan, trus nyokap gak pernah ngomel-ngomel ke pembantu. walaupun ke w, kakak-kakak w en bokap sering kena marah dia. trus sering juga dkasih ama bonus ama nyokap. kasiaan banget nyokap w. -_-"
nah sekarang ada pembantu lagi nih, deket rumah. dia kerjanya mulai jam 10an nyampe paling jam 3, soalnya dari jam 6 sampai jam 8 dia dagang sayur. keliatannya sih dia gak neko-neko beda juga sama yang lainnya, baik, rajin en gak banyak omong.tapi apa itu semua bisa menjamin??
kita lihat sajah nanti sodara-sodara. haha

Sabtu, 28 Agustus 2010

Michi ~to you all~

Awalnya lagu ini mungkin biasa saja ditelinga gue. Trus gue tinggalin deh begitu aja. Mungkin karena liriknya susah gue hafal, palingan hafal di bait depannya ajah. Tapi dua hari yang lalu seorang teman gue yang baik merekomendasikan lagu itu . Lagu ini merupakan lagu ost naruto shippuden. Tau sih sebenernya, tapi lupa banget dah jarang nonton naruto coz kadang kesel diulang-ulang melulu. :(
Lagunya udah ada dikompi tapi jarang banget w dengerin. Dia bilang maknanya cinta, dalem deh. Langsung ajah w browsing lirik keseluruhannya berserta translatenya dan pas gue tau maknanya emang dalem yah. Instrumen biola diintronya tuh bikin nih lagu semakin dalem. Ngebuat gue pengen nge-share ke kalian semua..
makasih buat temen gue yang baik, yang udah ngasih tau ni lagu
makasih buat  http://www.animelyrics.com/anime/shippuuden/michitoyouall.htm
makasih juga buat yang udah buka blog ini. (^_^)


Original / Romaji Lyrics
English Translation
Daitai itsumo doori ni
Sono kado wo magareba
Hitonami ni magire komi
Tokete kiete iku
Just like always
As I turn that corner
I am lost in the waves of people
Melting, disappearing
Boku wa michi wo nakushi
Kotoba suranaku shite shimau
I lose my way
I even completely lose my words
Dakedo hitotsu dake wa
Nokotteta nokotteta
Kimi no koe ga
But just one thing
Remains, remains
Your smile
Warau kao mo okaru kao mo subete
Boku wo arukaseru
Kumo ga kireta saki wo
Mitara kitto
Your smiling faces, your angry faces, everything
Keeps me walking on
Surely, when I see the point
Where the clouds have broken
Nee wakaru desho? (Nee wakaru desho?)
You know what I mean? (You know what I mean?)
Aimai ni ikiteitemo
Kokoro ga mijuku demo
Sore de ii hora soko ni wa
Daiji na hito ga iru
Even though I'm living ambiguously
My heart is immature, but
But it's okay, look, over there
Is the person important to me
Kimi ga mayou no nara
Boku ga michi shirube ni narou
Ato wa shinjireba ii
If you get lost
I will be your guide
And then, if you just believe in me
Tashikameru jutsu wa motta
Osorenaide
I'm positive I know the way
So don't be afraid
Hikari atsume sora ni hanatte iru
Kimi ni wakaru you ni
I'm releasing into the sky a collection of lights
So that you'll know
Soshite ayumu michi wo
Motto terasou
And then, It'll illuminate the road you walk
Even more
Dokomademo... (Dokomademo...)
Everywhere... (Everywhere...)
Kami koe kuchi yubisaki e todoke
Going from your hair to your voice to your mouth, to your fingertips
Ima dake demo ii (Ima dake demo ii)
Even just for now is fine (Even just for now is fine)


Tempat Perjalanan Hidupnya Berasal

Seorang gadis kecil berlari dengan riang menghampiri sahabat kesayangnya yang sudah menunggu dirumahnya. Hari ini mereka berjanji akan berkeliling dengan menggunakan sepeda motor. Seorang gadis kecil itu bernama putri, sedangkan sahabatnya bernama nisa. Putri adalah seorang gadis kecil yang cantik, anggun, femininim dan berhati lembut. Beda dengan sahabatnya yang tomboy, berantakan dan ceroboh. Terkadang nisa sering merasa minder jika berada disamping putri namun putri yang baik itu selalu memeluknya dan merasakan kelembutan yang berasal dari detak jantungnya dan sahabatnya, yang membuat ia tahu bahwa nisa minder berada disampingnya. Putri selalu berkata dengan riang, "kalo kamu ngejauh aku pasti bakal deketin kamu, aku juga bisa motong rambut aku biar aku sama kayak kamu!". Putri selalu tak ingin sahabatnya merasa minder jika ada didekatnya. Ia rela melakukan apa saja agar sahabatnya tidak menjauhinya. Bahkan mungkin demi sahabatnya putri pasti rela memotong rambut panjang kesayangannya agar tidak berbeda dengan nisa. Putri sering mengajarkan banyak hal kepada nisa, hal-hal yang berhubungan tentang kewanitaan. Mengajarkan nisa cara merawat rambut dengan baik, mengajarkan cara memakai miniset, mengajarkan memakai bedak dan menguncir rambut walaupun rambut nisa sangat pendek dan hampir seperti rambut seorang anak laki-laki. Sedangkan nisa berkebalikan dengan putri, nisa sering mengajarkan putri hal-hal yang bersifat kelaki-lakian. Nisa mengajari putri cara untuk membunyikan dan menggelembungkan permen karet, bermain bola, mengajarinya memanjat pohon, dan cara memotong rambut walaupun putri tak mungkin melakukannya karena putri sangat menyayangi rambutnya. Rasanya tak mungkin ia memotong rambut panjangnya, ia selalu menganggap rambutnya sebagai adiknya ia selalu menjaganya baik-baik maklum sebagai anak tunggal ia ingin sekali memiliki adik. Pernah ia menangis seharian karena rambutnya terkena permen karet oleh teman sekelasnya. Malamnya nisa menghampirinya untuk menghiburnya dan menyuruhnya memotong rambutnya yang lengket. Akan tetapi bukan putri namanya apabila ia mau memotong rambutnya, ia tetap berkelas kepala mempertahankannya membuat ibunya terpaksa membersihkan rambutnya denga minyak tanah. Ia adalah cermin gadis kecil yang sempurna dimata nisa. Sedangkan putri selalu menganggap nisa cerminan laki-laki yang suatu saat ia akan mencari laki-laki seperti sahabatnya nisa. Banyak hal yang mereka lalui bersama walau tak setiap hari karena putri harus belajar. Suatu saat putri ingin sekali diajarkan bersepeda. Ia menunggu nisa pulang sekolah sampai tak sadar ia tertidur diteras depan rumah nisa. Putri sangat pintar namun jika berurusan dengan hal seperti bersepeda, bermain tangkap bola dan bertengkar ia sangat lamban. Berulang kali ia harus jatuh dalam bersepeda, terlempar bola dan menangis jika bertengkar. Nisa selalu mengulurkan tangannya untuk membantu putri berdiri, tak hentinya menyemangati putri untuk terus berusaha. Sampai akhirnya putri menyerah dan enggan bersepeda lagi. Putri lebih memilih diboncengi sahabatnya nisa. Mereka sering berboncengan menuju tempat-tempat yang jauh, dimana mereka bisa melalui hari bersama-sama. Hari-hari itu telah berlalu, sekarang nisa berada dibangku smp dan telah bisa menaiki motor. Masih seperti dulu, putri masih tidak bisa menaiki sepeda sampai akhirnya ia minta diajarkan menaiki motor. Karena rasa saying nisa padanya, nisa tak mau mencelakai putri sehingga melarangnya untuk belajar menaiki motor.
Yah pada akhirnya nisa-lah yang harus memboncenginya, seperti seharusnya. Tiba saatnya kali ini kami akan berboncengan untuk bermain kerumah saudara dari putri. Putri sangat senang dan nyaman diboncengi oleh nisa. Bahkan dalam  kecepatan tinggi pun ia memaksa nisa untuk menambah kecepatan motornya. Karena menurut putri dengan melaju dengan kecepatan yang tinggi, mereka bisa menembus angin dan melayang seperti terbang diangkasa. Nisa pun juga merasa begitu, semakin lama nisa semakin menambah kecepatannya. Saking senangnya mereka menembus angin seakan membelahnya nisa tak sadar ternyata ada bahaya yang mengancamnya. Seketika saja ada mobil yang memotong perjalanan mereka. Karena mereka dalam keadaan yang tidak siap akhirnya kecelakaan pun tak bisa dihindarkan. Putri terlempar sejauh satu meter sedangkan nisa badannya menyerempet aspal dan tangan kirinya tertimpa motornya. Nisa sempat berjalan menghampiri putri yang sepertinya tak sadarkan diri dan akhirnya nisa melihat sahabatnya diam tak ada reaksi apa-apa. Nisa memeluk putri dan berteriak memanggil-manggil nama putri berharap ada keajaiban terjadi. Hal itu tidak terjadi, detak jantung putri yang biasa nisa rasakan lembut tidak ada dan darah pun keluar dari kepala dan dibeberapa tubuh putri. Orang-orang datang berhamburan untuk membantu mereka. Orang-orang itu mengangkat dan mengambil putri dari pelukan nisa. Nisa melepaskan pelukan putri dengan enggan. Membantu memapah nisa untuk pindah ketepi jalan. Nisa pun tak sadarkan diri, hingga akhirnya ia sadar ketika ambulance telah membawanya. Tanpa menghiraukan rasa sakit disekujur tubuhnya terutama ditangan kirinya nisa menangis akan kepergian putri, sahabat tercintanya. Sakit ditangannya tidak sesakit hatinya, hatinya terasa tercabik-cabik melihat sahabatnya yang terbujur kaku. Tak henti-hentinya nisa menangis dan memeluk putri berharap dan berharap terus ada keajaiban datang. Namun takdir telah digariskan, putri telah tiada. Putri, sahabat yang mengisi hari-hari nisa telah pergi. Kenangan indah yang selama ini mereka ukir terasa hilang begitu saja. Karena tak mampu menahan berbagai rasa yang bergejolak antara sedih, kehilangan dan perasaan bersalah nisa akhirnya pingsan. Nisa sadar kembali setelah ia berada dirumah sakit dalam keadaan tangan kiri yang retak.
Sejak saat itu tak ada seorangpun yang mengungkit-ungkit kejadian itu kepada nisa.  Akan tetapi walau tidak diungkit pun, kejadian pahit itu tidak bisa di hilangkan dari ingatan nisa. Sejak saat itu juga nisa tak pernah lagi mau memandang mobil ambulance, mobil yang menjadi tempat terakhir mereka bersama. Jika sendiri, nisa masih sering membawa motor dengan kecepatan yang tinggi. Mungkin ia berharap bisa menemui sahabat yang ia sayangi apabila ia melakukan hal itu. Namun ia tak pernah membawa motor dengan kecepatan tinggi apabila ia memboncengi seseorang. Ia tak ingin  kejadian pahit itu terjadi 2x..
Selang beberapa tahun, Ia tetap tak bisa melupakannya, kejadian pahit yang pernah ia dan sahabatnya alami. Namun kenangan lalu nan indah bersama sahabatnya membuatnya merasa bahwa putri tidak akan suka nisa mengingatnya, mengingat kejadian pahit yang tak akan bisa dihilangkan seumur hidup. Tetapi nisa sadar, yang harus ia lakukan sekarang bukanlah terus bersedih. Ia harus terus berjalan lurus kedepan, berjalan sesuai dengan garis yang telah ditakdirkan oleh Tuhan. Putri mungkin telah pergi dari dunia ini, akan tetapi kenangannya dengan putri tidak akan pernah pergi sampai kapanpun.
Kini nisa menjalani hari-harinya sebagai gadis yang semakin dewasa dengan pelajaran-pelajaran hidup yang ditorehkan putri diatas kertas hati nisa.
Hasta la vista, putri. Selamat tinggal untuk selamanya...
01 Juli 200x.

Jumat, 27 Agustus 2010

hasta la vista friend

rasanya seperti baru kemarin kita berjumpa dan berkenalan. setelah sekian lama hari-hari yang kita lalui bersama. yap, indah sekali. semalam aku agak bersedih saat membuka situs pendidikan universitasku untuk mengetahui dikelas mana aku berada sekarang. setelah tahu kucoba membuka situs facebook.com milikku, ternyata teman-temanku berpencar semua, termasuk juga sahabat-sahabatku. kami ditempatkan benar-benar acak. namun yang membuatku lebih sedih, aku belum tahu siapa teman sekelasku. sedih rasanya kalo mengingat-ingat. kelas kami terbelah menjadi dua kubu. kubu barat dan timur. entah mengapa ini sudah menjadi kebiasaan sampai akhir semester ini. sehingga terkadang teman-teman kubu barat tidak mengenal teman-teman dari kubu timur, begitupun sebaliknya. sekarang setelah benar-benar berpisah. aku baru tahu ternyata belum semua teman-teman yang kukenal dan mungkin yang mengenalku. walau begitu aku sayang semua teman-temanku, sehingga aku menyebut mereka keluarga. keluarga yang hangat, keluarga yang saling membantu, mengobati, menghibur, bahkan menyayangi. mereka pasti akan membantu dengan tangan terbuka. aku tak pernah merasakan perasaan yang sekental ini terhadap mereka, walau mungkin aku bukan siapa-siapa dimata mereka. aku ingat, sewaktu kami mengadakan perpisahan di puncak, aku tidak tidur. itu kulakukan karena aku ingin berlama-lama dengan mereka. walau mungkin aku tak mengenal mereka semua. itu kujadikan moment terindah yang pasti gak akan aku lupakan. aku juga membantu sebisaku, cuci piring, membantu memasak, menyapu, merapikan barang-barang dsb. hal itu kulakukan dengan suka rela. walau lelah, aku menikmatinya. karena aku ingin berarti walau pun sedikit untuk mereka. aku tahu dengan kelas yang baru nanti, kita pasti akan susah bertemu dan berkumpul bersama. jadi moment itu benar-benar aku jadikan moment penting dihidupku, aku tak mau menyia-nyiakannya. aku doakan kalian sukses. kalau kita semua sukses pasti lebih mudah untuk berkumpul kembali.
hasta la vista, friends.
selamat tinggal teman-teman aku pasti akan mengingat semuanya, semuanya. aku ingin kalian semua bisa mengingatku. mengingat satu hal saja tentang aku. agar kelak apabila kita bertemu dijalan, kau bisa menyebutkan namaku dan berkata "hai!"
ilsym temanku, sahabatku, keluargaku.